Yang aneh dan mengherankan adalah dalil atas ijtihad Musdah Mulia yang mengatakan bahwa: “Sejauh yang saya tahu, Al-Quran tidak memberi jawaban yang jelas. Tetapi kebencian Luth terhadap kaum homo di samping karena faktor kecewa karena tidak berhasil menikahkan kedua putrinya, juga karena anggapan Luth yang salah terhadap kaum homo”. Aneh memang jika Musdah Mulia menyimpulkan demikian, padahal Al Quran dengan jelas dan gamblang telah memberikan jawaban bahwa mereka [kaum Luth, red] adalah kaum yang terkutuk, karena apa mereka itu terkutuk…? Jelas sekali Al Quran memberikan jawaban itu.
Materi:  Menengok Sejarah Kaum Terkutuk
 Narasumber:  Muhammad Ridho Al Habsyi
Moderator: Mukhlisin Turkan
 Transkip: Ali Ridho Al Hamid
           
Dalam  Al-Quran disebutkan bahwa nabi Luth as adalah saudara dari Nabi Ibrahim   as, dia adalah seorang yang dikenal pemberani dalam menyampaikan  kebenaran, Nabi  Luth as diutus Allah swt untuk memberikan hidayah  kepada kaum Sadum. Kaum Sadum  atau kaum Luth adalah kaum yang dikenal  sangat bobrok dari semua dimensi  kemanusiaan, akidahnya, akhlaknya  dll.  Mereka adalah kaum yang suka merampok,  mendholimi sesamanya dan  yang paling mengerikan adalah mereka gemar melakukan  hal-hal yang tidak  lazim dilakukan oleh seorang manusia dimuka bumi bahkan  binatang buas  sekalipun. Mereka gemar  melakukan hubungan seksual dengan sesama   jenis. Dan inilah permulaan dari satu kaum terkutuk yang memulai  perbuatan  terkutuk atas dasar suka sama suka dan atas dasar tidak  mendhalimi orang lain.   Begitulah muqadimah ngaji lesehan yang  dibawakan oleh Ridho Al Habsyi.
Selanjutnya dia mengutip ayat  Al Quran. Surat Al-araf ayat 80. "Dan (kami  juga mengutus) Luth  kepada (kaumnya), (ingatlah) tatkala dia berkata kepada  kaumnya:  “Mengapa kalian melakukan perbuatan fasyiah atau buruk itu, yang belum   pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?”.  Nabi  Luth as  di utus oleh Nabi Ibrahim as untuk pergi ke kota Sadum,  tempat dimana kaum luth  hidup. Dalam riwayat disebutkan beliau disana  selama 30 tahun. Kaum Luth  mengetahui bahwa Luth as adalah seorang nabi  utusan Allah swt dan mereka juga  mengetahui bahwa saudara Nabi Luth as  yaitu Nabi Ibrahim as yang mengutusnya  agar memberikan peringatan akan  adanya azab Allah swt adalah seorang nabi Allah  swt juga.
 Lalu setelah bercerita panjang lebar tentang sejarah pasca diutusnya  seorang  nabi kesana dan sesudahnya kepada kaum terkutuk itu, narasumber  berusaha  menjelaskan bukti-bukti perangai bobrok dan dekandensi moral  kaum Luth as,  berdasarkan ayat-ayat Al Quran, berikut ini adalah  bukti-bukti nyata itu.
1. Kaum luth adalah kaum yang melampaui  batas atau “musrifun”. Qs Al araf  ayat 81. “Sesungguhnya  kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada  mereka), bukan  kepada wanita , malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas”.
 
2. Kaum luth adalah kaum yang ingkar “munkarin”. Qs Al Hijr, ayat  61 dan 62.  “Maka tatkala para utusan itu datang kepada kaum Luth  beserta  pengikut-pengikutnya”,. Ia berkata : “Ssesungguhnya kamu adalah  orang-orang yang  tidak dikenal”.
3. Kaum luth adalah  kaum yang jahat “faasiqun”. Qs Al- Anbiya ayat 74. “Dan  kepada Luth  Kami telah berikan ilmu dan hikmah , dan telah Kami selamatkan dia   dari (azab yang telah menimpa penduduk ) kota yang melakukan perbuatan  keji.  Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik”.
  
4. Kaum luth adalah kaum yang  melampaui batas “addun”. Qs As-syuara ayat 166.  “Dan kamu  tinggalkan Istri-istri  yang dijadikan tuhanmu untukmu, bahkan kamu   adalah orang-orang yang melampaui batas”.
5. Kaum Luth  adalah kaum yang bodoh  “tajhalun”. Qs An-naml ayat 55.   “Mengapa kamu mendatangi  laki-laki untuk (memenuhi) nafsu(mu), bukan  (mendatangi)  wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui  (akibat perbuatanmu)”.
6. Kaum Luth adalah kaum yang  gemar berbuat kerusakan dimuka bumi “mufsidin”.  Qs Al-ankabut  ayat 30. Luth as berdoa: “Ya tuhanku, tolonglah aku (dengan   menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu”.
 7. Kaum Luth adalah kaum yang melakukan perbuatan munkar dengan  terang-terangan.  Qs. Al-ankabut ayat 29. “Apakah sesungguhnya kamu  patut mendatangi laki-laki,  menyamun dan mengerjakan kemunkaran di  tempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban  kaumnya tidak lain hanya  mengatakan: datangkanlah kepada kami azab Allah swt  jika kamu termasuk  orang-orang yang benar”. 
Tujuh poin penting diatas  adalah bukti nyata kerusakan dan bobroknya masyarakat  yang demen  berhubungan seksual dengan sesama jenis. Dan itu sifat-sifat yang ada   dalam Al Quran diatas terjadi sebelum diutusnya seorang nabi ke sana.
 
Yang aneh dan mengherankan adalah dalil atas ijtihad Musdah Mulia  yang  mengatakan bahwa: “Sejauh yang saya tahu, Al-Quran tidak  memberi jawaban yang  jelas. Tetapi kebencian Luth terhadap kaum homo di  samping karena faktor kecewa  karena tidak berhasil menikahkan kedua  putrinya, juga karena anggapan Luth yang  salah terhadap kaum homo”.  Aneh memang jika Musdah Mulia menyimpulkan  demikian, padahal Al Quran  dengan jelas dan gamblang telah memberikan jawaban  bahwa mereka [kaum  Luth, red] adalah kaum yang terkutuk, karena apa mereka itu  terkutuk…?  Jelas sekali Al Quran memberikan jawaban itu. Tegas narasumber   berapi-api.
Sejenak Ridho Al Habsyi membuka saf-saf Al Quran  dan menjelaskan keadaan kaum  Luth kaum terkutuk, kaum yang menjijikkan,  kaum yang gemar bersegama dengan  sesama jenis.
Berikut ini  adalah dalil Al Quran sesudah diutusnya Luth as kepada kaum Sadum.
 1. Kaum Luth adalah kaum yang mengingkari dan mendustakan kenabian Nabi  Luth as,  QS  Asyuara ayat 160.  “Kaum Luth telah mendustakan  rasul-rasul”.
 
2. Kaum  Luth adalah kaum yang membenci kesucian dan suka mengolok-olok Nabi  Luth  as dengan menyematkan label “sok suci” kepada Nabi Luth  as. QS Al Araf  ayat 82. : “Usirlah mereka (Luth dan  pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini,  sesungguhnya  mereka adalah  orang yang berpura-pura mensucikan diri”.
Dalam akhir  ngajinya, Narasumber bertanya, kenapa Musdah Mulia tidak membaca   sejarah dan mengkaji lagi Al Quran dengan teliti dan tiba-tiba  berijtihad dari  kantongnya sendiri. Kenapa Musdah Mulia tidak mengkaji,  kenapa Allah swt  menurunkan azab kepada kaum luth?, Kenapa Musdah  Mulia tidak mengambil pelajaran  penyebab Allah swt menurunkan azab  kepada kaum Luth? Apa hanya karena  “pesanan” orang lain atau  karena kejengkelanya terhadap umat Islam dan  hukum-hukum Islam yang  dari kaca mata dia, poligami itu merusak kaum hawa..?  Atau dengan  alasan persamaan gender dan pembenarannya maka dia merubah tafsir Al   Quran dari kantongnya?. 
 Semoga kita terlindungi dari godaan syetan  terkutuk. Semoga  bangsa kita, bangsa Indonesia yang kita cintai yang sudah babak  belur  ini masih bisa mempertahankan generasi mudanya untuk selalu menjaga   kesucian jiwa, menjaga kesucian badan mereka dari perbuatan zina dan  terhindar  dari perbuatan yang menjijikan [lesbian dan homoseksual].
 
Semoga Allah swt bersegera menghancurkan kaum durhaka dan kaum  yang mengingkari  utusan-utusanNya, bihaqqi Muhammad wa Al Muhammad.  Wassalam wr wb.[im/mt/islammuhammadi]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar