Maksud  Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Drs H Dalail  Ahmad MA ini sebenarnya baik. Ia ingin mengharumkan persyarikatan  Muhammadiyah dan nama besar Sumatera Utara. Tapi sayang, ia salah jalan,  dengan menghalalkan segala cara, termasuk menabrak norma-norma  persyarikatan Muhammadiyah tentang adab wanita muslimah.
Alih-alih  mengharumkan persyarikatan, Rektor UMSU yang juga menjabat sebagai  Ketua PW Muhammadiyah Sumatera Utara mendukung salah satu mahasiswinya,  Corina Reviera (19) untuk terjun dalam festival mencari superstar  bertajuk “Indonesian Idol.”
Untuk menggapai impiannya itu,  Rektor UMSU merilis imbauan di situs resmi UMSU, agar seluruh mahasiswa  UMSU mendukung dan  mendoakan Corina Reviera, mahasiswi Fisipol UMSU,  yang akan tampil di sebuah stasiun televisi swasta, Jum’at 9 April 2010  jam 9 malam.
“Dukungan yang diberikan bisa dengan mengirimkan SMS  dukungan kepada Corina Reviera  dengan mengetik Orin kirim ke 92##  sebanyak-banyaknya. Termasuk juga dengan dukungan  doa agar mahasiswa  UMSU utusan Sumut ini dapat memenangkan acara tersebut,” imbau Dalail   Ahmad dalam website resmi UMSU.
Dalam imbauan tersebut, tak lupa  dipajang foto Corina Reviera dengan gaya sensualnya. Tampil tanpa  jilbab, rambutnya dibiarkan terburai ke kiri dan ke kanan seperti  tertiup angin. Senyumnya diumbar bak artis “panas” papan atas, sementara  –astagfirullah– leher yang dibiarkan terbuka dinikmati siapa saja.
...Bagaimana mungkin ada seorang rektor Universitas Muhammadiyah yang juga Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, mengimbau mahasiswanya untuk mendukung dan mendoakan “kadernya” di ajang Indonesian Idol yang jelas-jelas mengumbar aurat itu?...
Lebih lanjut Rektor berharap agar Corina  Reviera pada malam nanti  dapat memberikan penampilan dan prestasi yang  baik.  “Kita harus memberikan dukungan,” tekadnya.
Bagi orang  yang memahami kemuhammadiyahan, imbauan Rektor UMSU ini jelas sulit  dipahami, bahkan sulit dipercaya. Bagaimana mungkin ada seorang rektor  Universitas Muhammadiyah yang juga Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah,  mengimbau mahasiswanya untuk mendukung dan berdoa demi kesuksesan  “kadernya” dalam ajang festival Indonesian Idol yang jelas-jelas  “mengumbar aurat” itu? Bukankah Muhammadiyah adalah gerakan dakwah amar  ma’ruf nahi munkar? Apakah rektor UMSU itu menilai bahwa buka-bukaan  aurat itu adalah dakwah dan perbuatan ma’ruf (kebajikan) yang harus  didukung dan didoakan?

Mengharumkan atau  Memalukan Muhammadiyah?
Dalam kacamata awam, dengan  memisahkan dari nilai-nilai Islam, sepak terjang Corina Reviera memang  bisa dianggap sebagai prestasi. Bayangkan, ia berhasil lolos di tengah  kompetisi yang ketat dengan 1.705 remaja lainnya, dalam audisi yang  berlangsung di Griya Dome Convention Center Medan, tanggal 17-18 Januari  2010 lalu. Perjuangan selama dua hari itu benar-benar tak kenal  menyerah, meski harus berpanas-panas dan berdesak-desakan dalam antrean  dengan ribuan peserta lainnya.
Corina pun dapat menunjukkan  kemampuan vokalnya di hadapan para juri, ”Kata juri suaraku bagus dan  punya karakter, tapi memang perlu untuk dilatih lagi,” ujarnya bangga.
Setelah  lolos dari audisi di hari pertama, Corina melaju ke tahap selanjutnya  yaitu Judging oleh para juri artis, yaitu Anang Hermansyah,  Erwin Gutawa dan Rossa.
Penampilan Corina untuk menjadi  superstar demi mengharumkan Muhammadiyah dan nama baik Sumatera Utara  itu sungguh berani. Dalam website resmi penyelenggara Indonesian Idol,  Corina tampil dengan busana yang sama sekali jauh dari kepatutan sebagai  seorang warga Muhammadiyah. Tanpa digambarkan secara detil, di sini,  pendek kata pakaiannya minim menampakkan aurat wilayah atas. Bagian  bawahnya tak perlu lagi diceritakan di sini supaya tidak kebablasan.
...Corina tampil dengan busana yang sama sekali jauh dari kepatutan sebagai seorang warga Muhammadiyah. Pakaiannya minim mengumbar aurat wilayah atas. ...
Dalam audisi tersebut, tak segan-segan,  Corina menggoda salah satu juri pria yang belum lama hidup menduda,  Anang Hermansyah. Setelah menghampiri Anang, Corina menarik tangan  Anang, lalu mengajak ke panggung, kemudian bergoyang bersama mengayunkan  goyangan tari perut. Astaghfirullah!! Itulah kelakuan  mahasiswi UNSU yang didukung dan didoakan oleh Rektornya.
Corina  pun lolos dalam tahap ini dan akan tampil di tahap berikutnya, tanggal 9  April 2010. Entah atas “dukungan” dan “doa” rektor UNSU atau karena  keberaniannya memamerkan aurat di hadapan para juri audisi? [taz/MEDAN (voa-islam.com)]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar