Sering Salah Sasaran di Afghan, Cuma Minta Maaf
Pemboman tentara koalisi di Afghanistan sering salah sasaran. Militer AS cuma minta maafJenderal AS Stanley McChrystal, yang mengomandani sekitar 121,000 tentara AS dan NATO di Afghanistan, Selasa (23/2), meminta maaf atas jatuhnya warga sipil dalam operasi militer pasukan koalisi.
"Saya berjanji untuk menyelidiki kasus ini dan melakukan sebisa mungkin agar hal ini tidak terjadi lagi,” kata McChrystal, dengan menambahkan ia juga akan berupaya untuk menumbuhkan kembali kepercayaan rakyat Afghanistan.
Permohonan maaf ini dikeluarkan setelah 27 warga sipil Afghanitan tewas dalam serangan udara NATO yang salah sasaran, Minggu. Serangan salah sasaran yang menewaskan warga sipil ini adalah yang ketiga dalam sepekan terakhir, yang memicu kemarahan warga Afghanistan.
Badan-badan HAM internasional juga telah mengeluarkan kecamanan tas besarnya jumlah warga sipil yang tewas dalam serangan pasukan koalisi.
Pernyataan McChristal ini bersamaan dengan diumumkannya jumlah korban tewas di pihak militer AS yang mencapai angka psikologis: 1.000 orang. Menurut lembaga independen icasualties.org jumlah tentara AS yang tewas bahkan telah melampau angka itu.
Korban terakhir, Senin, yaitu satu orang tentara AS dan dua tentara NATO menjadikan jumah korban tewas di pihak tentara asing sejak perang dimilai 2001 menjadi 1.661 personil. Korban di pihak AS berada di urutan pertama 1.000 orang, diikuti Inggris 263 orang dan Kanada 140 orang.
Amerika Serikat dan NATO mempunyai lebih dari 120।000 tentara di Afghanistan untuk memerangi Taliban dan akan mencapai 150.000 pada Agustus, setelah Presiden Amerika Serikat Barack Obama memutuskan penambahan tentara. [ap/tkz/www.hidayatullah.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar